Sabtu, 02 April 2016

Integrated Marketing Communication (Pemasaran Terpadu)

Integrated Marketing Communication

Definisi Komunikasi Pemasaran Terpadu (KPT)
Terdapat beberapa definisi tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu:
•IMC menurut Belch, George E & Belch, Michael A. dalam buku Advertising Management; chapter 3 adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.
•Koordinasi antara marketing dan promotional tools agar dapat mengkomunikasikan produk (barang dan jasa) secara efektif dan merepresentasikan image dari produk (barang dan jasa) kepada target pasar.
•Merupakan upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya
Dari ketiga definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa Komunikasi Pemasaran Terpadu merupakan suatu konsep perencanaan pemasaran yang melibatkan seluruh bentuk-bentuk komunikasi agar dapat mempengaruhi target pasar.

Ciri-ciri utama Komunikasi Pemasaran Terpadu (KPT) 
1.Mempengaruhi perilaku
Tujuan KPT adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya. Karena itu, komunikasi pemasaran tidak hanya digunakan untuk mempengaruhi kesadaran khalayak atas sebuah merek tapi juga mampu menggerakkan orang untuk bertindak.
2.Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan
Dalam KPT, penggunaan strategi komunikasi pemasarannya didasarkan pada kebutuhan pelanggan dan calon pelanggan. Oleh karena itu, perlu adanya riset untuk mengetahui keinginan pasar sehingga mampu menyusun metode pemasaran yang tepat dan efektif.
3.Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan “kontak”
KPT menggunakan seluruh bentuk komunikasi yang dapat menghubungkan merek atau perusahaan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Seluruh bentuk Komunikasi (misalnya iklan, PR, jaringan distribusi, sales promotion, atau direct marketing) merupakan alat penyampaian pesan yang potensial supaya terjadi kontak atau hubungan antara perusahaan dan pelanggan.
4.Berusaha Menciptakan Sinergi
Supaya perencanaan pemasaran dapat berjalan dengan baik diperlukan kesinambungan atau koordinasi antara semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain). Hal ini bertujuan untuk mengahasilkan citra merek yang kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen.
5.Menjalin hubungan
Komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjadinya hubungan antara merek dengan pelanggannya. Dengan adanya hubungan tersebut diharapkan mampu menjadi pengait antara merek dengan konsumen untuk membangkitkan loyalitas konsumen terhadap merek.
Pentingnya Pengembangan Komunikasi Pemasaran Terpadu
•Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusaahaan.
•Membantu perusahaan mengidentifikasi metode yang paling tepat dan efektif untuk mengkomunikasikan dan membangun hubungan dengan customer mereka termasuk dengan para stakeholder (supplier, investor, karyawan,dll).
•Dengan mengkoordinasikan bentuk-bentuk komunikasi marketing perusahaan bisa menghindari duplikasi, yaitu pengulangan metode yang sama.
•Meningkatkan efisiensi dan efektivitas program komunikasi marketing.
•Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran.
•Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk) dengan para konsumennya.
Peran Promosi
•Sebagai alat penyebaran informasi tentang suatu produk dari perusahaan ke masyarakat
•Promosi memiliki kemampuan untuk menggugah minat semua orang yang menjadi target sasaran tergerak untuk melakukan pembelian
•Tercapainya Informasi dan pengaruh yang diinginkan dari pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
The Promotional Mix
Promotional mix merupakan gabungan dari berbagai jenis alat promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promosi yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Promotional mix meliputi :
1.Advertising
2.Direct Marketing
3.Interactive/ internet marketing
4.Sales promotion
5.Publicity/ Public Relations
6.Personal selling
Hambatan Penerapan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Komunikasi Pemasaran Terpadu memang memiliki banyak kelebihan. Namun, hal ini tidak berarti banyak perusahaan lantas dengan mudahnya berubah dari pemasaran tradisional (perusahaan mengembangkan barang atau jasa serta membuat rencana untuk menciptakan permintaan) ke pemasaran terpadu (membuat rencana berdasarkan kebutuhan target pasar). Hal ini disebabkan beberapa factor:
•Masih banyak perusahaan yang enggan berbagi informasi
•Pada umumnya, tiap-tiap departemen di suatu perusahaan berhak membuat anggaran sendiri. Bila departemen bekerja menurut tujuan bersama, masih ada ketakutan hal itu dapat menimbulkan efek negatif terhadap anggaran.
•Adanya kecenderungan untuk enggan berubah karena tidak familiar dengan hal-hal baru dan sudah merasa nyaman dengan konsep yang ada.
Proses Perencanaan Promosi
Proses perencanaan promosi meliputi 7 tahap, yaitu:
1.Review of the Marketing Plan
Pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah me-review perencanaan marketing dan sasaran marketnya. Isi dari dari perencaan marketing yaitu:
•Analisis detail, mengenai situasi internal dan eksternal dari persaingan pasar dan factor-faktor dari lingkungan
•Sasaran spesifik marketing, untuk menentukan tujuan pemasaran, waktu untuk pemasaran, dan mekanisme untuk mengukur daya guna
•Strategi pemasaran dan progam, meliputi proses seleksi target pasar dan keputusan serta rencana untuk 4 element dari marketing mix.
•Program untuk mengimplementasikan strategi pemasaran, meliputi penentuan hasil yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan.
•Proses pengawasan dan evaluasi produk serta adanya feedback yang dapat dipertahankan dan perubahan penting yang dapat digunakan pada keseluruhan strategi pemasaran.
2.Promotional Program Situation Analysis
Setelah semua perencanaan pemasaran di-review, tahap selanjutnya adalah mengarahkan analisis situasi. Fokus dari tahap ini ada pada factor yang mempengaruhi atau relevan dengan pengembangan strategi promosi yang meliputi analisis kondisi internal dan eksternal.
3.Analysis of Communication Process
Fokus pada tahap ini adalah bagaimana sebuah perusahaan dapat secara efektif berkomunikasi dengan konsumen sebagai target marketnya.
4.Budget Determination
Pada tahap ini, perusahaan perlu menentukan budget untuk melakukan kegiatan promosi. Yang perlu diperhatikan adalah berapa besar biaya yang akan dihabiskan untuk promosi dan bagaimana budget itu dialokasikan.
5.Developing the Integrated Marketing Communication
Di tahap ini, keputusan harus dibuat berdasarkan peran dan kepentingan dari setiap elemen komunikasi dan koordinasi antar elemen tersebut dengan elemen lainnya.
6.Monitor, Evaluate, and Control
Tahap ini merupakan tahap yang penting untuk menentukan seberapa bagus program promosi dapat menentukan sasaran komunikasi dan membantu perusahaan dalam mencapai keseluruhan tujuan marketing dan sasarannya.

Sabtu, 14 Juni 2014

Tips Pemasaran Campuran

Marketing mix (Pemasaran campuran)
Salah satu strategi yang berhubungan dengan
kegiatan pemasaran perusahaan adalah
marketing mix strategy yang didefinisikan oleh
Kotler dan Armstrong (1997) yang menyatakan
bahwa marketing mix as the set of controllable
marketing variables that the firm bleads to
produce the response it wants in the target
market”.
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bauran
pemasaran merupakan variable-variabel
terkendali yang digabungkan untuk menghasilkan
tanggapan yang diharapkan dari pasarsasaran.
Dan untuk usaha jasa terdapat 7 unsur
marketing mix (Marketing Mix-7p) yaitu:
Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant,
Proses, Dan Physical Evidence.
Product (produk)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah
program pemasaran. Strategi produk dapat
mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.
Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar
untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Price (Harga)
Menurut Monroe (2005) menyatakan bahwa
harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk
atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor
penting konsumen dalam mengambil keputusan
untuk melakukan transaksi atau tidak (Engel,
Blackwell dan Miniard, 1996).
Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa
saja dari setiap individu tidaklah harus sama,
karena tergantung dari persepsi individu yang
dilatar belakangi oleh lingkungan kehidupan dan
kondisi individu (Schifman and Kanuk, 2001).
Promotion (promosi)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan
informasi dari penjual kepada konsumen atau
pihak lain dalam saluran penjualan untuk
mempengaruhi sikap dan perilaku. Melalui
periklanan suatu perusahaan mengarahkan
komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan
masyarakat melalui media-media yang disebut
dengan media massa seperti Koran, majalah,
tabloid, radio, televise dan direct mail (Baker,
2000:7).
Media promosi yang dapat digunakan pada
bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2) Promosi
penjualan, (3) Publisitas dan hubungan
masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung.
Penentuan media promosi yang akan digunakan
didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu
sendiri.
Place (Saluran Distribusi)
Kotler (2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran
distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang
melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang
digunakan untuk menyalurkan produk dan status
pemiliknya dari produsen ke konsumen”. Dari
definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran
distribusi suatu barang adalah keseluruhan
kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk
disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke
konsumen akhir atau pemakai
industri.
Distribusi berkaitan dengan kemudahan
memperoleh produk di pasar dan tersedia saat
konsumen mencarinya. Distribusi memperli
hatkan berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk menjadikan produk atau jasa
dipe roleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.
People (Partisipan)
Yang dimaksud partisipan disini adalah
karyawan penyedia jasa layanan maupun
penjualan, atau orang-orang yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam proses
layanan itu sendiri, misalnya dalam jasa
kecantikan :diantaranya adalah para reception,
dokter, dan beauty therapis.
Process (Proses)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan
bagaimana pelayanan diberikan kepada
konsumen selama melakukan pembelian barang.
Pengelola usaha melalui front liner sering
menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan
untuk tujuan menarik konsumen. Fasilitas jasa
konsultasi gratis, pengiriman produk, credit card,
card member dan fasilitas layanan yang
berpengaruh pada image perusahaan.
Physical evidence (Lingkungan fisik)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi
yang di dalamnya juga termasuk suasana.
Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi
paling nampak dalam kaitannya dengan situasi.
Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi
dan kondisi geografi dan lingkungan institusi,
dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca,
pelatakan dan layout yang nampak atau
lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli
(Belk 1974 dalam Assael 1992).
Dari ketujuh elemen marketing mix tersebut yang
merupakan kunci sukses bagi sebuah usaha
(jasa yang bertempat/salon/spa/warnet)
diantaranya adalah kelengkapan produk layanan
yang siap ditawarkan (one stop service), lokasi
yang strategis, keramahan dan efektivitas
pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan
fasilitas lain pendukung kenyamanan konsumen.

Mengikuti Ide Gila Tung DW



Masih ingat aksi "bagi-bagi" uang dan tiket seminar senilai Rp.100 juta yang dilakukan Tung Desem Waringin di Stadion Sepak Bola Baladika Kesatrian Serang? Aksi tersebut menimbulkan berbagai jenis komentar. Ada yang memandang sebelah mata, tetapi juga banyak yang justru memuji ide tersebut. Bagaimana tidak? Dengan aksi tersebut, ia semakin dikenl bukan saja di kawasan Asia tetapi juga ke berbagai negara di dunia.
Alasan utama Tung Desem Waringin melakukan aksi tersebut tidak lain adalah sebagai media promosi bagi peluncuran bukunya yang kedua berjudul Marketing Revolution. Ide ini bisa disebut sebagai sebuah perumpamaan dalam strategi marketing. Tung ingin menunjukkan bahwa banyak promosi yang sia-sia dalam pemasaran produknya. Menurutnya, daripada dana promosi tersebut digunakan untuk memasang iklan, baliho, dan sebagainya yang tidak bisa diukur sejauh mana promosi itu dapat sampai, lebih baik uang tersebut dibagikan kepada masyarakat.
Dilahirkan dari keluarga sederhana, Tung Desem Waringin yang lahir di Solo, 22 Desember 1967 ini sejak kecil telah mengalami berbagai macam kesulitan. Bermula dari bisnis sang Ayah yang mengalami kebangkrutan, Tung kecil dididik untuk selalu bisa survive dan membantu Ayahnya agar tokonya ramai pembeli, namun keberuntungan belum berpihak pada keluarganya. Usaha Ayahnya tersebut belum juga dapat berjalan dengan mulus. Dari semenjak itulah Tung Desem mulai tertarik pada dunia marketing. Dia memiliki obsesi untuk dapat membantu Ayahnya meraih sukses.
Perjalanan sekolah Tung Desem pun pada awalnya tidak selalu mulus. Sampai dia duduk di tahun terakhir di SMA, Tung menjadi seorang yang "biasa-biasa" saja. Namun nasihat Ayahnya sejak kecil yang mengatakan "Kalau ingin sukses, bergaullah dengan orang sukses" menjadikan dia terpacu, akhirnya dia diterima di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Pada masa-masa perkuliahan inilah Tung Desem bertekad untuk menjadi yang terbaik. Bukan hanya di bidang akademik, Ia pun aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswan hingga akhirnya Tung Desem terpilih menjadi mahasiswa teladan UNS.
Karir Tung Desem dimulai di Bank Central Asia (BCA) sebagai Management Development Program pada tahun 1992. Setelah melakukan training di Jakarta yang menjadikannya sebagai lulusan terbaik, Ia dikirim ke BCA cabang Surabaya untuk membenahi 22 cabang pembantu (capem) yang hasil audit operasionalnya terburuk se-Indonesia. Hasilnya, dari target dua tahun, Tung Desem berhasil menyelesaikan masalah tersebut hanya dalam waktu empat bulan. Prestasi ini juga menjadikan Surabaya memperoleh hasil audit terbaik di seluruh Indonesia.
Apa saja sebenarnya seorang Tung Desem Waringin bisa menjadi sukses seperti sekarang ini? Hermawan Aksan dalam buku memaparkan tentang pandangan-pandangan Tung Desem Waringin disertai cerita-cerita masa lalunya yang disebut juga sebagai alasan kuat dibalik kesuksesan Tung Desem Waringin. Diceritakan pula bagaimana awalnya Tung Desem tertarik untuk berpindah profesi dari seorang pekerja kantoran menjadi seorang pembicara terbaik, motivator terheboh, dan pelatih sukses No.1 di Indonesia (versi majalah Marketing) dan The Most Powerful People & Ideas in Bussiness 2005 (versi majalah SWA).
Satu hal yang menarik dari Tung Desem ini adalah gaya khasnya yang berbeda dibandingkan motivator lain dalam menyampaikan materi dalam seminar-seminar yang diadakannya. Gaya khas ini misalnya adalah dengan cara menyisipkan joke-joke segar, tertawa bersama, hingga bernyanyi bersama. Ciri ini menjadikan salah satu alasan mengapa tiket seminar-seminar Tung Desem Waringin selalu sold out. Bahkan dalam setiap seminarnya, ia pun tidak segan menceritkan masa lalunya yang jauh dari bahagia, sehingga ketika Tung Desem bercerita sambil menangis, banyak peserta seminar yang juga mengeluarkan air mata mendengar cerita-ceritnya tersebut. Hal ini menunjukkan sebesar apapun nama Tung Desem Waringin, ia pun sama seperti manusia lainnya yang juga sewaktu-waktu dirundung kesedihan. Ini menandakan betapa seorang motivator sukses pun ada kalanya mengalami peristiwa yang jauh dari apa yang dibayangkannya. Contohnya ketika dia bercerita tentang usahanya untuk menyembuhkan penyakit ayahnya dan bagaimana kekecewaannya ketika Ayahnya belum sempat menaiki mobil BMW yang telah dibelikannya, dengan maksud agar bisa membawa Ayahnya tersebut jalan-jalan saat sudah sehat, karena sang Ayah sudah keburu dipanggil oleh Sang Pencipta.
Selain itu, fakta bahwa Tung Desem adalah seorang motivator dan pengusaha suskeslah yang menjadikan ia sebagai seorang motivator yang berhasil, karena ada sebagian kalangan yang berpikir bahwa profesi motivator hanyalah sebuah profesi yang menarik untung dengan mengandalkan kemampuan berbicara saja dan tidak mempraktekan apa yang mereka sampaikan tersebut pada dirinya sendiri. Istilahnya motivator dituding bisa menjadi kaya hanya dengan menjual kata-kata saja. Tung Desem pun tidak memungkiri bahwa keadaan seperti itu memang terjadi pada sejumlah motivator, namun berbeda dengan yang lain, ia mengatakan bahwa semua yang disampaikannya tentang tip-tip, kiat-kiat, serta soal marketing revolution yang ditulisnya adalah hasil pengalaman hidupnya. Hal itu terbukti dari beragam jenisnya usaha yang ia miliki selalu berhasil dan dapat terlihat dalam strateginya di pasar saham, bisnis properti, hingga bisnis Edugame yang dirambahnya.
Tidak lupa buku ini pun disertai dengan tips dari Tung Desem Waringin agar bisa sukses di segala bidang, lampiran dari e-book karya Tung Desem Waringin yang berjudul 24 Ilmu Para Milyader, testimoni atas kehebatan Tung Desem yang berasal dari segala kalangan mulai dari orang biasa hingga orang terkenal, serta profil para motivator Indonesia dan dunia yang sukses dari mulai Andrie Wongso hingga "sang guru" dari Tung Desem Waringin itu sendiri, Anthony Robbins, yang dapat menjadi panutan bagi para motivator lain di berbagai belahan dunia, menjadikan buku ini bukan hanya wajib dibaca oleh mereka yang merasa bergelut di dunia bisnis, tetapi juga semua kalangan yang ingin mengikuti jejak kesuksesan seorang Tung Desem Waringin.